Hzn Otomasi Industri

Hzn Otomasi Industri

Minggu, 17 Februari 2013

Rumus Dasar Elektro Daya

Seperti yang telah diketahui daya listrik dibagi dalam tiga macam daya sebagai berikut :
1. Daya Nyata (P)
Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan  mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya.
Line to netral / 1 fasa
P = V x I x Cos Ø
Line to line/ 3 fasa
P = √3 x V x I x Cos Ø
Ket :
P = Daya Nyata (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
Cos T =  Faktor Daya
2. Daya Semu (S)
Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar.
Line to netral/ 1 fasa
S = V x I
Line to line/ 3 fasa
S = √3 x V x I
Ket :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)
3. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
Line to netral/ 1 fasa
Q = V x I x Sin Ø
Line to line/ 3 fasa
Q = √3 x V x I x Sin Ø
Ket :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Amper)
Sin T =  Faktor Daya
Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini :
Gambar Segitiga Daya

dimana :
P = S x Cos Ø   (Watt)
S = √(P2 + Q2)   (VA)
Q = S x Sin Ø    (VAR)

Sensor Kapasitif Untuk Mengukur Ketinggian Air

Belajar Arduino memang mengasyikkan. Apalagi bila ditambah dengan harga arduino uno yang lebih murah, wah tambah mengasyikkan. Baru-baru ini, saya iseng-iseng buka taman bermainnya Arduino, yaitu Arduino playground. Nggak sengaja ketemu dengan librari-nya sensor kapasitif (capacitive sensing library) yang dibuat oleh Bp. Paul Badger. Wah wah, hebat deh ni bapak, soalnya banyak sekali fungsi sensor kapasitif ini. Teman-teman bisa membuat saklar yang tersembunyi, karena dengan sensor ini, tidak perlu kontak langsung, hanya butuh nilai dielektrik yang besar. Air merupakan bahan dengan dielektrik yang besar, dan jari tangan kita mengandung banyak air. Jadi kita pun bisa membuat touch screen sederhana, he he he. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat situs resminya: http://www.arduino.cc/playground/Main/CapSense, dan juga video contoh hasilnya: http://www.misenso.com/prototyping/playing-with-capacitive-sensor-or-aluminium-foil/139/
Terus, saya juga penasaran, saya coba sensor ini untuk mengukur ketinggian permukaan air. Wah, hasilnya lancar teman-teman. Oya, sebelum sampai ke bagian teknisnya, saya beri teorinya sedikit ya, hehehe. Alasan mengapa memilih menggunakan sensor kapasitif sebagai pendeteksi ketinggian air, ada banyak, beberapa di antaranya adalah, dengan sensor kapasitif, teman-teman dapat mengukur ketinggian air pada tempat-tempat tertutup, seperti botol infus, dll, di mana sensor ultrasonik tidak dapat digunakan. Dengan sensor kapasitif, tidak ada aliran arus, sehingga aman digunakan untuk bahan cairan yang mudah terbakar. Juga penghantar sensor kapasitif tidak perlu terpapar langsung dengan bahan cair yang dideteksi. Ini hal yang menarik, karena teman-teman bisa membuat penghantarnya dilapisi dengan cat atau bahan isolator yang lain. Jadi selain aman buat bahan cair yang dideteksi, juga aman buat penghantarnya, karena tidak akan terjadi korosi atau elektrolisis.
Langsung ke bagian teknisnya: Oya sebelum lupa, untuk botol infus, teman-teman bisa melapisi botol itu pada wadah botol dengan 2 buah potongan aluminium foil. Jadi pada dasarnya dibutuhkan 2 penghantar, yang saling berhadapan dengan sedikit sela untuk bahan dielektrik. Nilai kapasitansi akan berbanding lurus dengan bahan dielektrik dan penampang kedua penghantar, dan berbanding terbalik dengan jarak selanya. Dalam percobaan yang saya buat ini, saya menggunakan 2 buah potongan pcb, dan saya isolasi untuk membuat penghantarnya tidak terkena langsung dengan air. Jangan sampai penghantar tersebut kena air, karena nilai pengukurannya akan menjadi tak terhingga. Setelah itu, saya menambahkan kabel ke kedua penghantar tersebut, satu dihubungkan dengan ground dan satu dihubungkan dengan kaki digital arduino no 2. Kemudian saya tambahkan sebuah resistor di kaki 2 dan kaki 4. Nilai resistor ini antara 50 kohm sampai 50 Mohm. Semakin besar nilai resistansinya, semakin tinggi sensitivitas sensor. Bayangan saya, pengukuran nilai kapasitansi ini dilakukan dengan cara mengukur waktu pengisian muatan. Semakin lama pengisiannya, semakin besar nilai kapasitansinya
(mohon dikoreksi apabila salah). Oya, berikut kode programnya:

#include <CapSense.h>
CapSense   cs_4_2 = CapSense(4,2); 
void setup()                   
{
   cs_4_2.set_CS_AutocaL_Millis(0xFFFFFFFF);    
   Serial.begin(9600);
}
void loop()                   
{
    long tinggi =  cs_4_2.capSense(30);
    Serial.println(tinggi);                 
    delay(100);                            
}

Untuk bisa mengkompilasi kode di atas, teman-teman harus menambahkan file CapSense04.zip pada folder libraries di dalam folder program Arduino ditempatkan. File tersebut bisa didownload di http://www.arduino.cc/playground/Main/CapSense, ke dalam folder library program Arduino. Oke, supaya tidak terlalu lama, teman-teman silahkan melihat videonya saja, di link berikut ini: http://www.youtube.com/watch?v=_GPvCxkWgbE
levelair2 

oya, gambar rangkaiannya:
gambar_rangkaian
Ok, begitu dulu, buat teman-teman semua, selamat dan sukses berkarya.

Sensor Posisi LDVT

pengertian :
sesuai dengan namanya linear berarti gerak lurus linear, sensor ini berfungsi membaca pergerakan garis lurus, secara linear.


 LVDTTerdiri dari :


  • Inti besi yang bergerak
  • Kumparan primer
  • Sepasang kumparan sekunder
Kumparan Primer
terhubung dengan tegangan AC sebagai tegangan acuan

Kumparan Sekunder
Berjumlah 2 buah, terletak di samping kiri dan kanan kumparan primer saling terhubung secara seri satu sama lain.
---

Prinsip Kerja LVDT
Inti berada di tengah-tengah maka :
Flux S1 = S2
Tegangan induksi E1 = E2
Enetto = 0

Inti bergerak ke arah S1 maka :
Flux S1 > S2
tegangan induksi E1 > E2,
Enetto = E1 - E2

Inti bergerak ke arah S2 maka :
Flux S1 < S2
Tegangan induksi E1 < E2
Enetto = E2 – E1
---

Rumus Parameter
Tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebading dengan perubahan posisi inti magnetik
 
vo = ve K x
hubungan linier bila inti masih disekitar posisi kesetimbangan

SKEMA DAN GAMBAR LVDT
---

---

LVDT PADA IC
---
 

 Contoh Penerapan Sensor
Sensor-sensor (perpindahan, jarak, dan sensor mekanik lainnya)
  • Level fluida
  • Automotive Suspension
  • Mesin ATM
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
  • Tanpa gesekan antara inti besi dengan transformer
  • Resolusi yang tak terbatas
  • Handal dan tahan lama
  • Dapat diaplikasikan pada lingkungan yang bervariasi
  • Output yang absolut (mutlak)

kekurangan
  • harga relatif mahal

Sekilas Sensor

SEKILAS SENSOR

  • SENSOR ITU APA SIH?


          Sensor adalah suatu alat yang mendeteksi atau mengukur kuantitas fisik untuk kemudian memberikan respon, dalam hal ini respon yang dibicarakan khusus respon elektrik.
          Kurang jelas?
          Sensor adalah device atau komponen elektronika yang digunakan untuk merubah besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga bisa di analisa dengan menggunakan rangkaian listrik.
  • SEDIKIT TENTANG JENIS-JENIS SENSOR
          1. Limit Switch
                    >Sensor pembatas, dalam artian mendeteksi gerakan dari suatu mesin sehingga bisa mengontrolnya atau memberhentikan gerakan dari mesin tersebut sehingga dapat membatasi gerakan mesin dan tidak sampai kebablasan, pemakaiannyapun sangat umum dan banyak.
               >Contoh-contoh penggunaan limit switch :
                       *Sensor door open/close.
                       *Sensor cylinder up/down.
                       *Sensor Safety equipment (emergency stop).
                       *Sensor position.
                       *Dll.
                >Gambar Limit Switch :
Limit Switch Series
Limit Switch Omron
          
          2. Sensor Induktive
                >Sensor kedekatan induktif adalah alat yg merasakan keberadaan suatu objek logam. Sensor ini bekerja sama dengan koil elektromagnetik akan mendeteksi kehadiran suatu objek logam. Sensor ini mempunyai empat elemen utama yaitu Koil, Osilator, Rangkaian Trigger, dan sebuah output. Osilatro berfungsi untuk menghasilkan frekuensi radio. Medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh osilator akan dipancarkan oleh koil melalui permukaan sensor, rangkaian ini akan mendapat umpan balik dari medan yang dideteksi untuk menjaga osilatro tetap bekerja.
                  >Gambar Sensor Induktive
Sensor Induktif


Sensor Induktif
                 >Aplikasi Sensor Induktif


          3. Sensor Capacitive
                  >Sensor kapasitif merupakan sensor elektronika yang bekerja berdasarkan konsep kapasitif. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan muatan energi listrik yang dapat disimpan oleh sensor akibat perubahan jarak lempeng, perubhan luas penampang dan perubahan volume dielektrikum sensor kapasitif tersebut. Konsep kapasitor yang digunakan dalam sensor kapasitif adalah proses menyimpan dan melepas energi listrik dalam bentuk muatan-muatan listrik pada kapasitor yang dipengaruhi oleh luas permukaan, jarak dan bahan dielektrikum.
Sensor kapasitif sama dengan sensor induktif yang sudah dibahas sebelumnya. Perbedaan antara sensor kapasitif dengan sensor induktif adalah :
                             -Sensor kapasitif menghasilkan medan elektrostatis tidak medan elektromagnetik seperti pada sensor induktif.
                             -Sensor kapasitif bisa mendeteksi material yang terbuat dari logam maupun non logam seperti gelas, cairan, atau baju.
                 >Gambar Sensor Capacitive
Sensor Capacitive


Konsep Sensor Capacitive


          4. Sensor Photoelectric
                       >Sensor photoelectric adalah peralatan yang mengkonversikan sinyal yang dibangkitkan oleh emisi cahaya menjadi sinyal listrik. Sinar dapat bermacam-macam tergantung dengan panjang gelombangnya. Sensor photoelectric mempunyai 2 buah komponen utama yaitu pemancar dan penerima.
Secara lebih detail kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut : 
                                   1. Pemancar
                                           a. Luminescent Diode yang juga dikenal dengan nama Light Emiting Diode (LED)
                                           b. Dioda Laser
                                    2. Penerima
                                           a. Photodioda
                                           b. Phototransistor
                        >Contoh aplikasi sensor photoelectric
                                 -Penghitung botol dalam industri
                                 -Pencucian mobil
                                 -Penghitung kardus 
                                 -Penghitung kaki IC
                         >Gambar Sensor Photoelecrtic
Sensor Photoelectric


Sensor Photoelectric
          5. Sensor Ultrasonic 
                        >Prinsip Kerja Rangkaian Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah gelombang dengan besar frekuensi diatas frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20 KHz. Seperti telah disebutkan bahwa sensor ultrasonik terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini dipantulkan, dan diterima oleh receiverultrasonik. Sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap benda di depannya (bidang pantul).
           >Prinsip kerja dari sensor ultrasonik dapat ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik
              >Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut :
  1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.
  2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.
  3. Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya. Jarak dihitung berdasarkan rumus :
S = 340.t/2
dimana S adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih waktu antara pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali oleh bagian penerima ultrasonik.
      a. Pemancar Ultrasonik (Transmitter)
Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal sinusoidal berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter ultrasonik
Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik
Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adlah sebagai berikut :
  1. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
  2. Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.
  3. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
  4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
  5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari penguatan dari transistor.
  6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V. Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik dengan Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).
b. Penerima Ultrasonik (Receiver)
Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian komparator (pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan  tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika ‘1’) sedangkan jarak yang lebih jauh adalahlow (logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian pengendali (mikrokontroler).
Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik
Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik
Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut adalah  sebagai berikut :
  1. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh rangkaian transistor penguat Q2.
  2. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor Q1.
  3. Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut akan disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2.
  4. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada frekuensi < 40kHz melalui rangkaian filter C4 dan R4.
  5. Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3.
  6. Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada komparator akan mengeluarkan logika rendah (0V) yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya.

Sensor Di Industri


SENSOR
Beberapa type SENSOR
Pendahuluan
Sensor
  1. Limit Switch
  2. Inductive Proximity Sensor
  3. Capacitive Proximity Sensor
  4. Ultrasonic Proximity Sensor
  5. Photoelectric Sensor
Penggunaan Sensor
Pendahuluan
Tujuan bab ini anda bisa:
  • Mengetahuai kelebihan,kekurangan, dan penggunaan : limit switch, photoelectric sensor, inductive sensor,capacitive sensor, dan ultrasonic sensor
  • Mengetahui prinsip-prinsip design dan operasi:
mechanical limit switch ,inductive, capacitive, ultrasonic, dan photoelectric sensors
  • Bisa mengetahui persamaan dan perbedaan sensor-sensor tsb
  • Memilih type sensor sesui kebutuhan yg  sesuai dgn  material  dan  jarak  benda yang akan di sensor.
1. Sensor Limit  Switch
sensor limit switch adalah berupa alat mekanik yang menggunakan  kontak pisik
untuk mendetect ada tidaknya  sebuah benda (target).
sensor limit switch
sensor limit switch
Ketika  target menyentuh actuator, actuator  berputar dari  posisi normal ke posisi kerja. Hal ini mengaktifkan  kontak di switch body.
Ada 2 jenis konfigurasi kontak  di limit switch:
  1.  single-pole, double-throw (SPDT)
  2.  double-pole,double-throw (DPDT)
single dan double
single dan double
Beberapa Type aktuator yang ada disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan
type actuator
type actuator
2. Inductive Proximity Sensor
Inductive proximity sensor  menggunakan medan electromagnetic untuk mendetect ada tidaknya  object logam/metal.
cara kerja sensor induksi
cara kerja sensor induksi
beberapa bentuk Inductive Proximity
Inductive Proximity
Inductive Proximity
3. Capacitive proximity sensor
Capacitive proximity sensor  menggunakan medan electrostatic  untuk mendetect ada tidaknya  object  benda padat apa saja,berupa  logam atau bukan logam.
Cara kerja :
cara kerja Capacitive Proximity Sensor
cara kerja Capacitive Proximity Sensor
Target yang bisa dideteksi Logam dan non logam
deteksi logam dan nonlogam
deteksi logam dan nonlogam
Salah satu  penggunaan  capacitive proximity sensor adalah mendeteksi  level cairan dalam botol melalui penghalang . Contoh, air mempunyai  dielectric yg lebih tinggi dari pada plastik .  Sensor dapat membedakan plastic dan mendeteksi cairan.
deteksi level cairan dalam botol
4. Ultrasonic proximity sensor
Ultrasonic proximity sensor  menggunakan  gelombang suara  untuk mendeteksi  keberadaan object /target.
ultrasonic sensor
ultrasonic sensor
5. Photoelectric sensor
Photoelectric sensor  bereaksi pada perubahan cahaya yang diterima.
Reflective atau retroreflective scan
Photoelectric Sensors
Photoelectric Sensors
True Beam Scan
true beam scan
true beam scan
Contoh Contoh Penggunaan Sensor


Proximity Sensor
proximity sensor sample
proximity sensor sample
Ultrasonic Sensor Sample: 
ultrasonic sensor sample
ultrasonic sensor sample
Photoelectric Sensor Sample
photoelectric sensor sample
photoelectric sensor sample

Sensor Proximity

Sensor Proximity


Kali ini saya akan membahas sensor dengan kontak tidak langsung atau sensor yg tidak langsung mengenai objek yg di deteksi. Secara umum apa sih kegunaan sensor itu. Secara umum kegunaan sensor adalah :
· Mendeteksi objek
· Mengukur objek ( jarak, ketebalan, kecepatan)
· Menghitung objek (Counting)
· Mendeteksi Simbol ( Mark detection )
· Mengontrol system (Sistem Controlling) F&B
· Tujuan keamanan (safety purpose)
· Pemeriksaan Objek (Inspection on objects)
· Pengecekan posisi (check position and aligment)
· Pengenalan warna (Recognize color)
Seperti posting saya yg dahulu tentang detector atau sensor bahwa sensor/detector tidak langsung di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Proximity
b. Photoelectric
c. Ultrasonic


1. Proximity
Di sensor Proximity ini di bagi lagi menjadi dua type yaitu inductive Proximity dan Capacitive Proximity.
- Inductive Proximity
Bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada obyek metal yg berada dalam daerah kerjanya. Hanya dapat mendetkesi benda yg terbuat dari metal. Dengan jarak deteksi maksimum 6 cm. Jarak deteksi di pengaruhi dari jenis metal obyeknya .(misal jarak deteksi untuk besi berbeda dengan untuk tembaga).
- Capacitive Proximity
Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yg berada dalam daerah deteksinya. Dapat mendeteksi semua jenis benda dalam jarak deteksi maksimum 2 cm.
Berdasarkan type pemasangan /mounting-nya, proximity ada 2 macam : Flush dan Non Flush.
Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat di benamkan dalam metal.





clip_image002
Non flush maksudnya dalam pemasangannya harus di beri jarak antara proximity dengan benda-benda di sekitarnya.

clip_image004
2. Sensor Ultra sonic
Prinsip kerja ultrasonic adalah dengan mendeteksi pantulan gelombang suara ultra oleh obyek yg berada dalam daerah deteksinya. Dapat mendeteksi segala jenis benda dalam jarak maksimum 1 meter.





clip_image006


sensor ultrasonic
3. Photo Electric
Photo Electric terdiri dari bagian transmitter (pemancar cahaya) dan bagian receiver (penerima cahaya). Photoelectric bekerja berdasarkan ada tidaknya cahaya ( berasal dari transmitter) yg diterima oleh bagian receiver.
Ada dua jenis switching dari sensor ini, yaitu dark on dan light on.
- Dark on : sensor akan menyala jika tidak ada cahaya yg diterima oleh receiver.
- Light On : Sensor akan menyala jika ada cahaya yg diterima oleh receiver.
Photoelectric dapat mendeteksi segala jenis benda dengan jarak deteksi maksimum 100 m. Sistem kerja photoelectric di bagi menjadi lima, yaitu Thru-beam, Reflex, Polarized Reflex, Diffuse dan Diffuse with Background suppesion.
- Thru-beam :
Pada type ini transmitter dan Receiver terpisah dalam 2 unit, bila obyek menghalangi cahaya dari transmitter ke receiver maka keluaran dari sensor ini akan berubah sesuai dengan switching dari sensor tersebut.clip_image008
- Reflex :
Pada tipe ini transmitter dan receiver berada dalam 1 unit, dan di butuhkan sebuah reflector untuk memantulkan cahaya dari transmitter ke receivernya. Bila obyek menghalangi cahaya yg diterima receiver, maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan switchingnya. Tipe ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yg mengkilap, karena pantulan cahaya dari transmitter oleh obyek yg mengkilap dapat mengacaukan kerja sensor tersebut.





clip_image011


clip_image012

- Polarized Reflex:
Merupakan pengembangan dari tipe reflex, sehingga tipe ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yg mengkilap.


clip_image014
- Diffuse:
Pada tipe ini transmitter dan receiver berada dalam 1 unit. Apabila receiver menerima cahaya dari transmitter yg di pantulkan oleh obyek , maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switchingnya.


clip_image016
- Diffuse with background suppression :
Tipe ini merupakan pengembangan dari tipe diffuse, sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi obyek dengan latar belakang. Jarak deteksi pada system ini dapat diatur sehingga hanya pantulan dari obyeknya yang mengubah keluaran dari sensor.
clip_image018
clip_image020


Jenis sensor photoelectric