Sensor Proximity
Kali ini saya akan membahas sensor dengan kontak tidak langsung atau
sensor yg tidak langsung mengenai objek yg di deteksi. Secara umum apa
sih kegunaan sensor itu. Secara umum kegunaan sensor adalah :
· Mendeteksi objek
· Mengukur objek ( jarak, ketebalan, kecepatan)
· Menghitung objek (Counting)
· Mendeteksi Simbol ( Mark detection )
· Mengontrol system (Sistem Controlling) F&B
· Tujuan keamanan (safety purpose)
· Pemeriksaan Objek (Inspection on objects)
· Pengecekan posisi (check position and aligment)
· Pengenalan warna (Recognize color)
Seperti posting saya yg dahulu tentang detector atau sensor bahwa
sensor/detector tidak langsung di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Proximity
b. Photoelectric
c. Ultrasonic
1. Proximity
Di sensor Proximity ini di bagi lagi menjadi dua type yaitu inductive Proximity dan Capacitive Proximity.
-
Inductive Proximity
Bekerja berdasarkan perubahan induktansi apabila ada obyek metal yg
berada dalam daerah kerjanya. Hanya dapat mendetkesi benda yg terbuat
dari metal. Dengan jarak deteksi maksimum 6 cm. Jarak deteksi di
pengaruhi dari jenis metal obyeknya .(misal jarak deteksi untuk besi
berbeda dengan untuk tembaga).
-
Capacitive Proximity
Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yg berada
dalam daerah deteksinya. Dapat mendeteksi semua jenis benda dalam jarak
deteksi maksimum 2 cm.
Berdasarkan type pemasangan /mounting-nya, proximity ada 2 macam : Flush dan Non Flush.
Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat di benamkan dalam metal.
Non flush maksudnya dalam pemasangannya harus di beri jarak antara proximity dengan benda-benda di sekitarnya.
2. Sensor Ultra sonic
Prinsip kerja ultrasonic adalah dengan mendeteksi pantulan gelombang
suara ultra oleh obyek yg berada dalam daerah deteksinya. Dapat
mendeteksi segala jenis benda dalam jarak maksimum 1 meter.
|
|
|
|
| |
|
| sensor ultrasonic |
|
3. Photo Electric
Photo Electric terdiri dari bagian transmitter (pemancar cahaya) dan
bagian receiver (penerima cahaya). Photoelectric bekerja berdasarkan ada
tidaknya cahaya ( berasal dari transmitter) yg diterima oleh bagian
receiver.
Ada dua jenis switching dari sensor ini, yaitu dark on dan light on.
- Dark on : sensor akan menyala jika tidak ada cahaya yg diterima oleh receiver.
- Light On : Sensor akan menyala jika ada cahaya yg diterima oleh receiver.
Photoelectric dapat mendeteksi segala jenis benda dengan jarak deteksi
maksimum 100 m. Sistem kerja photoelectric di bagi menjadi lima, yaitu
Thru-beam, Reflex, Polarized Reflex, Diffuse dan Diffuse with Background
suppesion.
- Thru-beam :
Pada type ini transmitter dan Receiver terpisah dalam 2 unit, bila obyek
menghalangi cahaya dari transmitter ke receiver maka keluaran dari
sensor ini akan berubah sesuai dengan switching dari sensor tersebut.
- Reflex :
Pada tipe ini transmitter dan receiver berada dalam 1 unit, dan di
butuhkan sebuah reflector untuk memantulkan cahaya dari transmitter ke
receivernya. Bila obyek menghalangi cahaya yg diterima receiver, maka
keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan switchingnya. Tipe ini
tidak bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yg mengkilap, karena
pantulan cahaya dari transmitter oleh obyek yg mengkilap dapat
mengacaukan kerja sensor tersebut.
- Polarized Reflex:
Merupakan pengembangan dari tipe reflex, sehingga tipe ini bisa digunakan untuk mendeteksi obyek yg mengkilap.
- Diffuse:
Pada tipe ini transmitter dan receiver berada dalam 1 unit. Apabila
receiver menerima cahaya dari transmitter yg di pantulkan oleh obyek ,
maka keluaran dari sensor akan berubah sesuai dengan jenis switchingnya.
- Diffuse with background suppression :
Tipe ini merupakan pengembangan dari tipe diffuse, sensor ini dapat
digunakan untuk mendeteksi obyek dengan latar belakang. Jarak deteksi
pada system ini dapat diatur sehingga hanya pantulan dari obyeknya yang
mengubah keluaran dari sensor.
|
|
Jenis sensor photoelectric |
|